Sehat Tanpa Rokok

Stop Rokok Cegah Impoten!

By Sehat Tanpa Rokok


Jauhi rokok sekarang juga ! Penelitian terbaru menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya impotensi.
Pria yang merokok memiliki kecenderungan 40% terkena impotensi dibandingkan mereka yang bukan perokok. Penelitian tersebut telah dilakukan oleh para peneliti di Imperial College, London.

Diketahui bahwa semakin banyak rokok yang diisap atau dikonsumsi, maka akan semakin besar pula risiko terjadinya gangguan seksual pada pria.

Namun demikian, pria yang menghisap kurang dari 20 rokok setiap harinya juga memiliki risiko 24% untuk terkena impotensi. Keadaan itu tidak hanya menyerang pria yang sudah tua saja, anak mudapun juga bisa mengalaminya.
Penelitian tersebut telah dimuat dalam Journal Tobacco Control, yang didasarkan pada survey terhadap 8.000 pria di Australia yang berusia 16-59 tahun.

Hampir satu dari sepuluh sukarelawan tersebut dilaporkan telah mengalami masalah impotensi dibandingkan tahun sebelumnya. Sekitar 25% dari mereka adalah perokok dan lebih dari 6% menyatakan bahwa mereka mengonsumsi sebanyak 20 batang rokok tiap harinya.

Pria yang merokok sebanyak satu bungkus atau lebih setiap harinya juga diketahui 39% mengalami gangguan seksual.

Rokok mungkin menjadi simbol dari kejantanan seorang pria hingga saat ini dan kebiasaan tersebut memang cukup sulit untuk dihentikan. Namun, pada kenyataanya rokok adalah penyebab utama terjadinya impotensi dan juga indikator terjadinya penyakit jantung koroner.

Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa merokok sangat mempengaruhi usia hidup seseorang. Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke, gangguan pernafasan, kanker paru-paru, dan juga jenis kanker lainnya.

Oleh sebab itu, jika seorang pria ingin terhindar dari gangguan impotensi, maka tidak ada salahnya mereka menghentikan kebiasaan merokok sekarang juga.

http://www.benih.net/lifestyle/gaya-hidup/impotensi-gara-gara-rokok.html

Selengkapnya...

 


Berhenti merokok memang sulit, apalagi jika sudah kecanduan. Walau begitu, bukan berarti Anda tak bisa meninggalkan kebiasaan buruk ini.

Cobalah tips berikut, yang sebenarnya merupakan pengalaman seorang mantan perokok. Jurus berhenti merokok yang satu ini, dilakukan secara bertahap. Dari hari kehari, ia mengurangi jumlah rokok yang dihisap, hingga akhirnya ia sama sekali berpisah dengan batang-batang rokok.

Namun, seperti jurus berhenti merokok yang diterapkan banyak orang lainnya, tekad yang kuat tetap merupakan modal utama.

Seperti apa tahap-tahap yang ia lakukan, simak yang berikut:


* Siapkan batin, bulatkan tekad untuk berhenti merokok.
* Hindarkan/hentikan minum kopi. Ganti dengan teh manis atau permen.
* Usahakan, minum air putih beberapa gelas setiap kali bangun pagi.
* Selanjutnya, buatlah jadwal:

* Tanggal 1 - 7 : hindari merokok sebelum pukul 10.00 pagi. Boleh merokok setiap hari tapi harus diingat hanya boleh setelah pukul 10.00.
* Tanggal 8 - 14 : jangan merokok sebelum pukul 12.00 siang (makan siang).
* Tanggal 15 - 21: jangan merokok sebelum pukul 15.00 sore.
* Tanggal 22 - 28: jangan merokok sebelum pukul 17.00 sore.
* Tanggal 29 - 3 : jangan merokok sebelum pukul 20.00 (makan malam).
* Cobalah merokok pada pukul 10.00 pagi tanggal 22. Anda akan merasakan pahitnya asap rokok dan aroma yang akan membuat Anda benci rokok.

Bila godaan untuk merokok masih mengganggu, cobalah alihkan perhatian dengan mengikuti olah raga ringan, joging, dan sebagainya. Paling penting biasakan minum air putih.

Jangan segera puas, jika Anda telah menyelesaikan program ini. Sebab, masih ada ancaman yang menunggu Anda. Ancaman yag paling besar datang dari teman-teman Anda yang kebetulan perokok dan biasanya akan menawarkan rokok.

Namun, bila Anda berhasil melewati masa transisi — paling tidak seminggu — peluang bagi Anda untuk benar-benar keluar dari jeratan rokok, sangat besar.

Selamat mencoba!
http://adiksi.com/2008/12/tips-berhenti-merokok/

Selengkapnya...

 

Hidup Tanpa Rokok Itu Mudah

By Sehat Tanpa Rokok


Begitu banyak artikel, peringatan dan kampanye tentang bahaya rokok. Namun sebaliknya, semakin gencar dan semakin kreatif pula iklan rokok. Penikmat tembakau bakar ini pun seolah tak peduli jika sewaktu-waktu rokok benar-benar bisa membunuh mereka.

”Membunuh? Ah jangan berlebihan lah...” begitu kata seseorang yang jika diperhatikan mirip knalpot motor 2 tak.

Peringatan yang tercantum di tiap bungkus rokok bagaikan tak bermakna. Seolah orang tidak takut bahaya kanker, gangguan jantung, impotensi maupun gangguan kehamilan dan janin.

"Lah, laki-laki kan nggak hamil? Merokok saja terus, sakit jantung kan kalau sudah tua, baru deh berhenti merokok..." kembali Primuk (pria muka knalpot) beralasan.

Sebenarnya banyak kasus penyakit yang berujung kematian akibat rokok. Namun, ancaman kematian bagaikan di awang-awang. Saya membayangkan, bagaimana jika peringatan pemerintah itu ditulis dengan bahasa yang bombastis. Misalnya, merokok dapat mengakibatkan kemiskinan akut, jodoh seret, kegilaan menahun, serta bisa menyebabkan kesialan tujuh turunan.


Bagi saya yang bukan perokok, ancaman kemiskinan akut dan jodoh seret adalah alasan utama kenapa saya tidak doyan merokok. Membeli rokok yang harganya sekitar Rp 5000 perbungkus terus terang bukan sebuah pilihan ekonomis. Uang saku saya sejak usia sekolah jelas tidak mencukupi untuk anggaran rokok karena saya lebih memilih menggunakannya untuk kesenangan lain, misalnya beli majalah atau jajan bakso.

Setelah mulai kenal naksir-naksiran dengan lawan jenis, ancaman jodoh seret mulai menghantui saya jika memutuskan merokok. Hal ini disebabkan oleh survey kecil-kecilan yang pernah saya lakukan bahwa ternyata sebagian besar cewek yang saya taksir tidak menyukai pria perokok.

Kebiasaan merokok biasanya ditularkan melalui pergaulan. Kurang gaul, tidak jantan dan bermacam cap lainnya kerap ditujukan pada orang yang tidak merokok. Nah, saya ingin berbagi tips bagaimana caranya menghadapi tawaran untuk merokok.

1. Cuek.
Biasanya orang meletakkan rokok di meja agar orang lain mengambilnya. Jika Anda menghadapi situasi ini, cuekin saja. Pura-puralah sibuk dengan kegiatan lain, misalnya garuk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

2. Tolaklah dengan halus.
Usahakan memakai alasan yang masuk akal dan mematikan. ”Maaf, saya lagi nggak mood merokok, kalau sate kambing mau deh...” atau ”Aduh, tenggorokan saya lagi kering nih, permen aja ada nggak?” atau ”Ya, nanti saja, sekarang lidah saya masih terasa nikmatnya gado-gado yang baru saja saya makan., hmmm...”

3. Tolaklah dengan agak jujur.
”Maaf saya tidak merokok, dokter saya bilang kalau saya merokok umur saya tidak akan lama dan hidung saya bakal tambah pesek, huuu...” lalu mulailah menangis.

Namun, jangan sekali-kali berbohong dengan fatal. Misalnya seperti dalam cuplikan dialog sebagai berikut;

"Silakan Mas, rokok kretek paling elegan nih, ayo jangan malu-malu."

"Aduh maaf Pak, saya tidak biasa dengan rokok kretek, saya biasa putihan sih..."

"Oh.. biasa merk apa?"

"Ehmmm... itu tuh A Ming, wah sayangnya saya lagi nggak bawa nih, mana warung juga jauh..." (inilah yang dinamakan kebohongan fatal).

"Kebetulan Mas, ini saya juga bawa sebungkus, diskon seribu rupiah buat Mas deh, murah kan..? Merk lain juga ada kok, tinggal pilih..."

"...."

Ternyata si Bapak yang menawarkan rokok adalah pedagang rokok keliling.

Seringkali orang terhasut pada alasan bahwa perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka dia pun ikut menjadi perokok. Yakinlah bahwa dalam sehari kita mungkin hanya sekali waktu berada di lingkungan para perokok. Selebihnya kita bisa pilih aktivitas di tempat yang bebas rokok, terutama saat tidur.

Percaya diri sebagai bukan perokok atau ketika berhenti sebagai pecandu rokok sangat penting. Mungkin bagi sebagian orang status sebagai antirokok menjadi penuh dilema, apalagi jika dikaitkan dengan pergaulan. Namun, bukankah banyak cara untuk bergaul, tanpa kita perlu takut menolak ikut merokok? Jadi jika sampai Anda dipaksa bahkan diancam diculik jika tidak mau ikut merokok, segeralah lapor ke Puskesmas terdekat. Pastikan para perokok itu mendapat pencerahan dari dokter setempat.

Hidup tanpa rokok sebenarnya mudah, karena hidup tak melulu tentang rokok. Berhentilah jika ingin berhenti, sebelum terlambat. Hidup ini terlalu lucu untuk terus diasapi dengan tembakau. Beralihlah ke asap sate ayam, itu lebih nikmat. Ah, jadi lapar. (wku)
http://belummandi.blogspot.com/2007/06/hidup-tanpa-rokok-itu-mudah.html
Selengkapnya...

 


Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman pribadi saat menjadi perokok berat sampai berhenti total sampai sekarang. Dulu saya sempat berpikir bahwa merokok merupakan “pelarian” yang bisa diandalkan saat suntuk,stress ataupun teman sejati saat sendiri.Memang saya akui saat itu bisa tenang dengan menghisap rokok,meski ketenangan itu tidak bertahan lama. Toh sekarang tanpa rokok pun saya dapat lebih tenang .Berikut ini tips saya pribadi untuk memberhentikan diri merokok.


1. Adanya keinginan yang sangat kuat.
Harus punya komitmen pada diri sendiri. Mungin terdengar klise, tetapi itu mutlak diperlukan karena tanpa adanya keinginan, buat apa berhenti?

2. Menyadari bahaya merokok,rokok=racun.
Sadar!,kita memang harus sadar tentang pentingnya kesehatan kita. Karena sehat adalah nikmat terbesar yang diberikan Tuhan. Kesahatan adalah amanah. Tubuh ini titipan dari Tuhan untuk kita rawat bukannya malah kita rusak dengan racun

3. Pertimbangkan untung dan ruginya secara finansial.
Dengan berpikir secara sehat tentang manfaat dan kerugian yang didapat.berapa rupiah yang bisa kita hemat.Misal : 1 bungkus rokok Rp. 6000 x 30 = 180.000 perbulan x 12 = 2.160.000 per tahun itupun kalau 1 hari 1 bungkus. Bagi anda yang kaya, coba pikirkan betapa bermanfaatnya uang yang kita sumbangkan kepada saudara ataupun orang – orang miskin disekitar kita.

4. Jauhi orang yang merokok.
Hindari sebisa mungkin orang yang merokok meskipun teman.Saya dulu sempat membatasi waktu ketemu teman-teman maksimal 1jam selama 2 bulan. Saat keinginan merokok itu datang,saya berpamitan pulang.

5. Ganti dengan permen mint
Saya menghabiskan 2 kotak permen mint per hari, karena pada awalnya memang berat meninggalkan asap dan menggantinya dengan permen. Tapi itu Cuma masalah kebisaan saja.

Sekian tips –tips yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat.
http://widayatagungwibowo.wordpress.com/2008/02/27/hidup-sehat-tanpa-rokok/

Selengkapnya...

 

Stop Rokok 12 Jam Dijamin Sehat!

By Sehat Tanpa Rokok


Jakarta. Bagi pecandu rokok, menghentikan kebiasaan merokok merupakan hal yang sulit. Namun ternyata, tubuh akan memperbaiki sistemnya ketika seseorang mulai berhenti merokok selama 12 jam.

Perasaan buruk akan terasa di awal, namun pada saat itulah proses penyembuhan kerusakaan akibat rokok dimulai. Karbon monoksida dan kandungan nikotin dalam tubuh akan hilang secara perlahan.



Kandungan berbahaya tersebut akan hilang sama sekali dalam waktu 2-3 hari setelah berhenti merokok. Pada saat itu akan timbul perasaan tak tenang serta emosi yang tidak stabil. Rasa lapar, serta keletihan yang berlebihan bahkan kesulitan tidur pun terasa. Gejala tersebut menandakan bahwa tubuh sedang membersihkan sisa-sisa nikotin yang ada.

Dalam 2-3 minggu sejak berhenti merokok sirkulasi tubuh akan mulai memperbaiki kerusakan pada paru-paru. Dalam jangka waktu 1-9 bulan, batuk-batuk dan nafas pendek akan menghilang. Paru-paru mulai bersih dan fungsinya kembali normal.

Gejala-gejala seperti depresi, frustasi, dan sakit kepala juga akan melanda pada awal proses penyembuhan. Namun hasilnya, Anda akan terbebas dari risiko kanker, jantung, kemandulan, dan kerusakan paru-paru. Dengan sedikit kesabaran dan niat yang keras, Anda akan mendapatkan kualitas kesehatan yang luar biasa.

Masih berpikiran untuk menjadi pecandu rokok?(kee/yla)
Amelia Ayu Kinanti - detikhot
Selengkapnya...