Latar Belakang
Hasil survei Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan menyebutkan, 13,62 persen perokok di Indonesia mulai merokok sejak usia tujuh tahun. Dengan jumlah perokok aktif, berdasar survei Departemen Kesehatan, sekitar 141,44 juta jiwa, artinya terdapat sekitar 1,92 juta anak usia tujuh hingga 18 tahun yang menjadi perokok. Kategori anak yang digunakan Kementerian PP adalah anak atau remaja berusia kurang dari 18 tahun.
Survei juga menemukan, 20,84 persen perokok pada usia 7-12 tahun adalah laki-laki dan 4,17 persen adalah anak perempuan. Pada usia 13-15 tahun, 12,5 persen adalah laki-laki dan 8,33 persen adalah perempuan. Sementara, pada usia 16-18 tahun, 47,92 persen adalah laki-laki dan 6,25 persen perempuan.
Untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia, salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah penyebaran pesan melalui saluran komunikasi massa, dalam hal ini Iklan Layanan Masyarakat di televisi. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi iklan rokok yang semakin massiv, dengan memasang iklan rokok di jam-jam efektif, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat melihat, terutama para anak muda.

Tujuan
Tulisan ini mencoba menganalisa salah satu iklan layanan masyarakat yang ditayangkan oleh Jak TV yang berjudul “Merokok Dekat dengan Kematian.” Analisa akan mencakup siapa target audiens yang tepat sesuai dengan isinya, serta analisa rencana penayangannya yang sesuai dengan target audiens tersebut. Adapun iklan yang dimaksud adalah sebagai berikut:



http://www.ziddu.com/download/4865635/PerencanaanBiayaTayangPSArokok.xls.html


Pembahasan
Pemeran

Iklan ini diperankan oleh seorang pria muda yang merokok serta banyak elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat (pak haji), mahasiswa/i, pedagang, tukang cukur, ibu-ibu, serta para pejalan kaki.

Setting Lokasi

Adegan dalam iklan mengambil tempat di lingkungan umum atau public area, yang ramai dengan lalu lalang orang

Gaya penyampaian pesan

Pesan untuk tidak merokok disampaikan dengan sebuah perbuatan (tanpa kata-kata) dengan membaca surat yasin. Pesan juga disampaikan dengan gaya yang humoris, sehingga akan menggelitik orang dan akan mudah diingat serta tidak terkesan menggurui.

Analisa

Target audiens

Dilihat dari para pemeran utamanya yaitu seorang pria muda serta seluruh berbagai elemen masyarakat. Iklan ini memilih seluruh lapisan masyarakat dan tentunya memilih kaum Adam sebagai target utamanya, dengan kisaran umur remaja hingga dewasa. Dilihat dari setting lokasinya yang di lingkungan umum atau public area, maka iklan ini dimaksudkan untuk menyentuh para pria remaja hingga dewasa yang tinggal di perkotaan. Dengan dilibatkannya seluruh lapisan masyarakat, maka untuk lebih spesifiknya, iklan ini bermaksud mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam program penanggulangan bahaya rokok.

Target program televisi

Dilihat dari analisa atas sasaran audiensnya, maka program tivi yang akan menjadi tempat tayangnya harus yang digemari oleh pria remaja, dewasa muda, hingga dewasa akhir di perkotaan. Sebagai contoh, untuk pria remaja di perkotaan adalah siaran musik, untuk pria dewasa muda di perkotaan adalah siaran sepak bola dan film, untuk pria dewasa akhir di perkotaan adalah siaran berita.

Rancangan program dan biaya penayangan

Dari pembahasan dan analisa di atas, maka berikut ini akan dipaparkan secara lebih detil tentang rancangan stasiun televisi, program siaran, frekuensi dan biaya penayangannya.